Kubuka pintu Gereja yang selama ini telah begitu akrab dengan kehidupanku. Kupandangi tempat lilin yang pasti dipenuhi oleh sidik jariku selama ini. Hanya kesunyian pagi yang menemaniku. Aku begitu marah, kecewa, dan putus asa. Semua yang sempat kuharapkan terasa berantakan, dan ini semata-mata disebabkan oleh ketidak pedulian Tuhan, yang kupikir tidak mau mendengarkan doa-doaku... Kuteriakkan nama Tuhan dengan penuh kekecewaan di dalam Gereja itu, dan tanpa kusangka Tuhan menampakkan diri sambil tersenyum penuh kasih
Pohon yang Baik Menghasilkan Buah yang Baik
MATIUS 7:16-20 "Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka."
Saya Suka Kristus Anda, Tapi Saya Tidak Suka dengan Orang Kristen Anda
Pria India yang rendah hati ini telah menciptakan gelombang pengaruh tidak saja di negeri tempatnya dilahirkan, namun keseluruh dunia karena kehidupan sederhana yang diteladankannya. Selain kesederhanaan hidupnya, juga karena filosofi hidup yang dianut dan dijalaninya dengan teguh.
Arti Sebuah Kesempurnaan
Seorang lelaki yg sangat tampan dan sempurna merasa bahwa
Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yg sangat cantik dan sempurna
pula untuk jodohnya.Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari
jodohnya. Kemudian sampailah ia disebuah desa. Ia bertemu dengan
seorang petani yg memiliki 3 anak perempuan dan semuanya sangat cantik.
Lelaki tsb menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin
mengawini salah satu anaknya tapi bingung ; mana yang paling sempurna.
Sang
Petani menganjurkan untuk mengencani mereka satu persatu dan si Lelaki
setuju. Hari pertama ia pergi berduaan dengan anak pertama. Ketika
pulang, ia berkata kepada bapak Petani, "Anak pertama bapak memiliki
satu cacat kecil, yaitu jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol
kanan."
Langganan:
Postingan (Atom)