Pernikahan Bukan Peternakan

TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kej 2:18)

Beberapa minggu yang lalu ada salah seorang teman sekantor yang sudah berkeluarga berbincang-bincang dengan saya selepas pulang kerja. Obrolan akhirnya sampai kepada keluarga, dan dia bercerita bahwa ia menceraikan istrinya dan kemudian menikah lagi. Alasannya apa? "karena tidak bisa punya anak.." katanya ringan sambil tertawa kecil. Saya merasa kaget, tapi sebenarnya itu adalah sebuah potret kehidupan. Begitu banyak orang yang akhirnya mengalami kegagalan rumah tangga karena kekecewaan akan pasangannya yang belum juga mampu menghadirkan keturunan. Ketika usia terus bertambah, namun tidak juga mendapat keturunan, apalagi setiap hari ditanyai "kapan punya anak" dari keluarga atau teman-teman, mereka pun mulai berpikir bahwa pernikahan mereka telah gagal.

Sekantung Kue


Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu,ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara, lalu menemukan tempat untuk duduk.

Sambil duduk wanita tersebut membaca buku yang baru saja dibelinya. Dalam keasyikannya tersebut ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka berdua. Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya.

Pembalasan Untuk Nyamuk Rese

Abis ngapel pacarnya Tono nampak kelelahan trus pulang... Sesampainya di rumah berniat untuk cepat-cepat istirahat Setelah membersihkan diri si Tono langsung bergegas untuk tidur... Beberapa saat kemudian si Tono sudah terlelap. Tapi tiba-tiba datanglah seekor nyamuk yang mondar-mandir di telinga si Tono.

NGIIIINNNNGGGG....!!!!!
NGIIIINNNNGGGG....!!!!!

Memberi Dalam Kekurangan


“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang ini.” ( Lukas 21:3 )

Cerita yang terdapat di dalam Firman Tuhan ini sangat menarik. Yesus sedang berada Bait Suci. Yesus memperhatikan orang-orang yang sedang memberi persembahan. Banyak orang-orang kaya memberi persembahan dan secara tiba-tiba ada yang menarik perhatian Yesus. Seorang janda miskin memberi persembahan sebanyak ‘dua peser’ atau satu duit. Yesus berkata kepada murid-muridNya: janda miskin ini memberi lebih banyak daripada yang lain. Bagaimana mungkin yang diberi janda itu lebih banyak? Sebab janda itu memberi semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya sedangkan orang-orang kaya memberi dari kelimpahannya.

Kisah Guru Sekolah Minggu

Seorang guru Sekolah Minggu bertanya kepada murid-muridnya, "Apakah firman Tuhan yang saya ajarkan selama ini sudah dimengerti semua?"

Murid-murid menjawab, "Sudah, Bu guru!"

Lalu Ibu Guru melanjutkan, "Kalau begitu, minggu depan kalian akan dites oleh Kepala Pendeta. Apakah sudah siaaaap?"

Tuhan Selalu Punya Cara

“Mereka meminta, maka didatangkan-Nya burung puyuh, dan dengan roti dari langit dikenyangkan-Nya mereka. Dibuka-Nya gunung batu, maka terpancarlah air, lalu mengalir di padang-padang kering seperti sungai;” (Mazmur 105 : 40-41)

Saya sampai sekarang masih terkagum-kagum dengan peristiwa dimana Tuhan memelihara bangsa Israel di padang gurun selama 40 tahun. Menurut saya, sehebat atau secerdas apapun orang di dunia saat itu sepertinya tidak akan bisa melakukan apa yang dilakukan oleh Tuhan.

Sejarah Kota Palangkaraya, Ambisi Soekarno yang Terlupakan

"…. Jadikanlah Kota Palangka Raya sebagai Modal dan Model… Jangan Membangun Bangunan Di sepanjang Tepi Sungai Kahayan, Dan Lahan di Sepanjang Tepi Sungai tersebut, hendaknya diperuntukkan bagi taman sehingga pada malam yang terlihat hanyalah kerlap-kerlip lampu indah pada saat orang melewati sungai tersebut ...” (Soekarno, 1957)

Setelah membaca tuntas buku karya Wijanarka dalam “Sukarno dan Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangkaraya”, saya sangat terkesima membayangkan betapa mimpi Ir. Sukarno pasca kemerdekaan RI dalam merancang calon ibu kota negara di kota cantik Palangkaraya ini. Siapa yang bisa membayangkan betapa kota yang sangat sepi, minim fasilitas dan langka energi listrik ini adalah bekas kota ambisi presiden pertama RI sebagai Ibukota Negara. Ini yang sempat terbesit dalam pertanyaan saya mengapa Palangkaraya menjadi ibukota Provinsi, padahal secara geografis umumnya ibukota selalu berada di daerah pesisir. Kondisi ini sangat mungkin karena sebelumnya kota tersebut sudah dirancang sebagai ibukota RI meski akhirnya berakhir sebagai ibukota Provinsi.

Selamat datang di blog Hati Gembira Ito'e Obat, Terima kasih telah berkunjung di blog Personal saya.. Semoga anda senang!! GBU all.