Tampilkan postingan dengan label Tokoh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tokoh. Tampilkan semua postingan

Saya Suka Kristus Anda, Tapi Saya Tidak Suka dengan Orang Kristen Anda

Pria India yang rendah hati ini telah menciptakan gelombang pengaruh tidak saja di negeri tempatnya dilahirkan, namun keseluruh dunia karena kehidupan sederhana yang diteladankannya. Selain kesederhanaan hidupnya, juga karena filosofi hidup yang dianut dan dijalaninya dengan teguh.

Sejarah Kota Palangkaraya, Ambisi Soekarno yang Terlupakan

"…. Jadikanlah Kota Palangka Raya sebagai Modal dan Model… Jangan Membangun Bangunan Di sepanjang Tepi Sungai Kahayan, Dan Lahan di Sepanjang Tepi Sungai tersebut, hendaknya diperuntukkan bagi taman sehingga pada malam yang terlihat hanyalah kerlap-kerlip lampu indah pada saat orang melewati sungai tersebut ...” (Soekarno, 1957)

Setelah membaca tuntas buku karya Wijanarka dalam “Sukarno dan Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangkaraya”, saya sangat terkesima membayangkan betapa mimpi Ir. Sukarno pasca kemerdekaan RI dalam merancang calon ibu kota negara di kota cantik Palangkaraya ini. Siapa yang bisa membayangkan betapa kota yang sangat sepi, minim fasilitas dan langka energi listrik ini adalah bekas kota ambisi presiden pertama RI sebagai Ibukota Negara. Ini yang sempat terbesit dalam pertanyaan saya mengapa Palangkaraya menjadi ibukota Provinsi, padahal secara geografis umumnya ibukota selalu berada di daerah pesisir. Kondisi ini sangat mungkin karena sebelumnya kota tersebut sudah dirancang sebagai ibukota RI meski akhirnya berakhir sebagai ibukota Provinsi.

Ben Brahim Seorang Veteran Pejuang Kemerdekaan RI dan Birokrat

Sebagai Bupati kepala daerah tingkat II Kapuas, Ben Brahim melaksanakannya selama tahun 1958-1960. Dilahirkan di Banjarmasin, Kalimantan selatan tanggal 28 September 1925, dari Ibu yang bernama Theodora Benyamin Nahan dan ayah Otto Cornelius Brahim, sebagai anak ketiga dari delapan bersaudara.

Sebagai cucu dari Damang Brahim seorang tokoh adat dari daerah katingan tengah sekarang kabupaten katingan, pada masa itu sedah tergolong maju Karen sudah mengenyam pendidikan formal. Ben telah menamatkan Holland Inlandsche School (HIS) tahun 1939, dan Mulo School Afdeling B tahun 1946, kesemuanya di Banjarmasin. Kemudian ia melanjutkan sekolah pertanian di makasar pendidikan Landbouwopzichter tahun 1947.
Selamat datang di blog Hati Gembira Ito'e Obat, Terima kasih telah berkunjung di blog Personal saya.. Semoga anda senang!! GBU all.