Seorang guru Sekolah Minggu bertanya kepada murid-muridnya,
"Apakah firman Tuhan yang saya ajarkan selama ini sudah dimengerti
semua?"
Murid-murid menjawab, "Sudah, Bu guru!"
Lalu Ibu Guru melanjutkan, "Kalau begitu, minggu depan kalian akan dites oleh Kepala Pendeta. Apakah sudah siaaaap?"
Murid-murid menjawab, "Siaaap Bu Guru!"
Maka
minggu berikutnya Kepala Pendeta datang ke kelas dan berkata kepada si
Ibu Guru, "Bu, hari ini merupakan evaluasi pelajaran firman Tuhan yang
selama ini Ibu ajarkan. Saya akan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada murid-murid".
Si Ibu Guru menjawab (dengan
berharap si Kepala Pendeta memujinya),"Bapak bisa lihat sendiri kalau
murid-murid saya pandai-pandai semuanya".
Kemudian Kepala Pendeta bertanya kepada murid-murid, "Apakah kita boleh mencuri?"
Murid-murid menjawab, "Tidak boleh, Pak, sebab dilarang di dalam Hukum Taurat!"
Si Ibu Guru senyum-senyum senang.
Lalu si Kepala Pendeta melanjutkan, "Apakah kita boleh membunuh?"
Murid-murid menjawab, "Tidak boleh Pak, sebab itu juga dilarang didalam Hukum Taurat!"
Si Ibu Guru semakin bersemangat tersenyum.
Kepala
Pendeta semakin penasaran dan bertanya lagi, "Nah, sekarang kalau
kalian punya kucing di rumah lalu buntutnya kalian potong, berdosa nggak
kalian?"
Mendapat pertanyaan seperti itu,
murid-muridnya berpikir keras karena buntut kucing yang dipotong bukan
berarti mencuri dan kucingnya tidak mati berarti tidak membunuh. Kelas
menjadi hening ...Tiba-tiba salah satu murid berdiri dan menjawab
dengan suara nyaring, "Berdosa, Pak!"
Si Kepala Pendeta bertanya, "Kenapa menurut kamu berdosa?"
Si
murid menjawab, "Sebab di dalam Matius 19:6 tertulis, 'Demikianlah
mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Sebab apa yang telah dipersatukan
Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia'!"
Kepala Pendeta ??????????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar