Ada seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja,
secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara
tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan
telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut.
Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali
arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si
tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu.
Apa Sebenarnya Masalah Itu ?
Masalah yang kamu hadapi akan membuatmu kalah atau juga
membuatmu berhasil tergantung bagaimana kamu meresponinya. Sayangnya
banyak orang yang salah memandang bagaimana Tuhan memakai
masalah-masalah untuk kebaikan dalam hidupnya. Mereka menanggapinya
dengan cara yang bodoh dan marah terhadap masalah-masalahnya bahkan
tidak mau memikirkan apa keuntungan yang mereka terima.
Di bawah ini ada lima cara Tuhan memakai masalah dalam hidupmu :
Di bawah ini ada lima cara Tuhan memakai masalah dalam hidupmu :
Natal, Kok Bikin Kesal? Mencari Makna Natal yang Hilang
Natal adalah kabar
sukacita. Yesus lahir ke dunia. Dia tokoh sentral dalam peristiwa
Natal. Namun, pada kenyataannya tidak sedikit perayaan Natal yang
mengabaikan tokoh sentral itu. Orang ramai bertukar kado, tetapi Yesus
yang kelahiran-Nya diperingati justru terabaikan bahkan cenderung
dilupakan.
Peringatan Natal, tentu sesuatu yang baik. Tokoh sehebat Yesus pantas diperingati hari jadi-Nya. Yesus adalah tokoh terbesar sepanjang zaman. Tokoh yang tak ada bandingnya. Dengan demikian, sangat pantas untuk memperingati hari bersejarah dalam kehidupan sang tokoh. Ini sangat masuk akal.
Peringatan Natal, tentu sesuatu yang baik. Tokoh sehebat Yesus pantas diperingati hari jadi-Nya. Yesus adalah tokoh terbesar sepanjang zaman. Tokoh yang tak ada bandingnya. Dengan demikian, sangat pantas untuk memperingati hari bersejarah dalam kehidupan sang tokoh. Ini sangat masuk akal.
Jejak Kaki yang Hilang
Kubuka pintu Gereja yang selama ini telah begitu akrab dengan kehidupanku. Kupandangi tempat lilin yang pasti dipenuhi oleh sidik jariku selama ini. Hanya kesunyian pagi yang menemaniku. Aku begitu marah, kecewa, dan putus asa. Semua yang sempat kuharapkan terasa berantakan, dan ini semata-mata disebabkan oleh ketidak pedulian Tuhan, yang kupikir tidak mau mendengarkan doa-doaku... Kuteriakkan nama Tuhan dengan penuh kekecewaan di dalam Gereja itu, dan tanpa kusangka Tuhan menampakkan diri sambil tersenyum penuh kasih
Langganan:
Postingan (Atom)