Menjalani kehidupan ini terkadang mengalami kegundahan dan
kejenuhan. Tidak bisa kita pungkiri memang benar adanya. Karena jika
merujuk pada rutinitas keseharian baik kegiatan rumah, maupun aktifitas
kita sehari hari hal itu kita lakukan berulang-ulang. Hal itulah yang
menyebabkan kejenuhan meradang.
Untuk itulah sangat penting, sekali waktu kita harus melakukan refresing. Refresing ataupun penyegaran yang kita lakukan tentunya sesuatu di luar aktifitas kita sehari-hari yang sifatnya meregangkan ketegangan baik secara fisik maupun beban pikiran. Biasanya kita lakukan dengan mengunjungi tempat-tempat rekreasi ataupun tempat-tempat hiburan lainya atau bisa juga sekedar berkumpul bersama keluarga di rumah dengan menciptakan suatu kegiatan kebersamaan.
Untuk itulah sangat penting, sekali waktu kita harus melakukan refresing. Refresing ataupun penyegaran yang kita lakukan tentunya sesuatu di luar aktifitas kita sehari-hari yang sifatnya meregangkan ketegangan baik secara fisik maupun beban pikiran. Biasanya kita lakukan dengan mengunjungi tempat-tempat rekreasi ataupun tempat-tempat hiburan lainya atau bisa juga sekedar berkumpul bersama keluarga di rumah dengan menciptakan suatu kegiatan kebersamaan.
Sedangkan kegundahan yang kita
rasakan lebih kepada ketidakyakinan kita terhadap segala apa yang kita
lakukan. Jika kita meyakini dengan segenap hati bahwa segala apa yang
terjadi adalah yang terbaik bagi diri kita tentunya kegundahan itu dapat
kita atasi. Kegundahan hadir karena kita takut akan kegagalan. Jika
kita memahami makna kegagalan itu sendiri tentunya tidak akan menjadikan
kekawatiran akan apa yang belum tentu terjadi.
Kegagalan
terjadi pastinya ada sesuatu yang harus kita perbaiki ataupun kita
lengkapi. Artinya ada kekurangan yang menyebabkan kegagalan itu terjadi.
Kegagalan adalah suatu proses menuju kesuksesan. Karena dari kegagalan
itulah kita mengenal arti kesuksesan. Sukses menghadapi kegagalan dengan
melengkapi serta memperbaiki segala apa yang menyebabkan kesuksesan
kita tertunda.
Kegagalan bukanlah suatu yang menyeramkan.
Karena dibalik kegagalan itu tersimpan makna yang patut kita resapi.
Kita harus bisa memaknai dari setiap proses yang haru kita lalui dalam
hidup ini. Setiap manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing dan
jalan hidup itu tidak bisa diwakilkan ataupun ditukar kepada orang lain.
Setiap
proses kehidupan yang harus kita jalani memiliki makna yang harus kita
cermati. Jika kita bisa mencermatinya tidak akan ada keluh kesah dalam
menjalaninya. Karena kita yakin bahwa setiap langkah kita atas ijin dan
restu Allah.
Saya jadi teringat suatu cerita Cerminan Wajah
Indonesia “Sendal Butut”, dikisahkan kehidupan ibu dan anak dalam
kehidupan kesederhanaan. Untuk membeli sandal saja dia harus
mengumpulkan dari menjual layang-layang begitu juga untuk kehidupan
sehari-hari bersama ibunya. Suatu hari ia mendapatkan musibah, dituduh
sebagai pencuri sandal di sebuah warung lesehan yang selama ini di
cari-cari hanya karena dia tertangkap basah menenteng “sandal butut”. (Kisah lengkapnya baca tulisan saya “Sendal Butut” Cerminan Wajah
Indonesia). Mendapat musibah itu dia justru meminta maaf kepada ibunya
karena sudah menyusahkan dan dia berkata, “mungkin saya pernah melakukan
kesalahan yang tidak saya sadari, dan ini teguran dari Allah." Sang
ibupun tak kalah tegarnya, saat dia mendapatkan belas kasihan dari orang
penting, dia berkata, “kami sudah terbiasa miskin, tapi kami pantang
meminta belas kasihan orang lain." Sungguh suatu fenomena “ Kebesaran
Jiwa” yang patut kita contoh.
Yach….dengan KEBESARAN JIWA
kita dapat menjalani kehidupan ini dengan segenap ketulusan dan
keiklasan. Karena kita memahami setiap makna yang terkandung dari setiap
jengkal langkah kita. Tak ada yang menjadikan langkah kita damai selain
kita yakin akan RENCANA ALLAH. Yakin karena Allah lebih tahu apa yang
terbaik bagi setiap hambanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar