Kekuranganmu Sebagai Suatu Anugerah

Sebuah toko hewan peliharaan (pet store) memasang papan iklan yang menarik bagi anak-anak kecil, "Dijual Kucing2 Lucu".
Segera saja seorang anak lelaki datang, masuk ke dalam toko dan bertanya "Berapa harga Kucing yang anda jual itu?" Pemilik toko itu menjawab, "Harganya berkisar antara 30 - 50 Dollar."

Anak lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa keping uang "Aku hanya mempunyai 2,37 Dollar, bisakah aku melihat-lihat Kucing yang anda jual itu?"
 

Kakek Sang Penolong

Seorang anak memanjat pohon di pinggir kolam. Sambil bersiul dia duduk di sebuah dahan menikmati angin sepoi-sepoi. Tiba-tiba angin bertiup kencang dan dahan tempatnya duduk patah sehingga anak anak itu jatuh kedalam kolam yang ternyata penuh lumpur dan sangat dalam. Anak itu percaya bahwa ia pasti bisa menyelamatkan diri. Ia mencoba mencari tempat berpegang agar bisa keluar dari lumpur tersebut, tetapi usahanya sia-sia. Akhirnya ia berpegang pada rambutnya sendiri, tetapi semakin ia mencoba bergerak badannya semakin masuk ke dalam lumpur. Sampai rambut di kepalanya habis ditarik sebagai tempat berpegang. Ia tetap tidak bisa keluar dari lumpur malahan semakin tenggelam.

Jangan Menjadi Orang Bebal

“Seperti salju di musim panas dan hujan pada waktu panen, demikian kehormatan pun tidak layak bagi orang bebal” (Amsal 26 : 1)

Anda orang bebal? Anda memiliki kebiasaan buruk dan menyadari sepenuhnya bahwa itu kebiasaan buruk. Anda ingin mengubah kebiasaan itu akan tetapi walaupun telah berusaha mengubahnya, namun anda tidak kunjung berubah. Anda lupa! Setiap kali melakukan hal itu, anda lupa mengubah caranya. Setelah melakukannya, ketika dikecam, ketika ditegur, anda baru menyadari, bahwa anda belum berubah. Bila termasuk orang demikian, maka anda termasuk kelompok orang bebal. Ada ungkapan, "Rata-rata manusia hanya menggunakan 5% dari kemampuan otaknya." Itu berarti, bila anda meningkatkannya menjadi 10% maka anda akan menjadi orang jenius. Ungkapan tersebut salah. Ungkapan yang benar adalah, "Rata-rata manusia, di dalam melakukan aktifitasnya, hanya 5% yang dilakukan dengan berpikir, 95% lainnya dilakukan secara reflek."

Gara-gara Kondom

Joko masuk ke toko obat dan membeli sebuah kondom. Dengan riang dia bilang kepada pemilik toko obat bahwa sebentar lagi akan makan malam di rumah pacarnya. "Bapak kan tahu sendiri, biasanya setelah itu kan ada kelanjutannya," tambah joko sambil menyeriangi. Kondom pun berpindah tangan.

Selamat datang di blog Hati Gembira Ito'e Obat, Terima kasih telah berkunjung di blog Personal saya.. Semoga anda senang!! GBU all.