Seorang anak memanjat pohon di pinggir kolam. Sambil bersiul dia duduk di sebuah dahan menikmati angin sepoi-sepoi. Tiba-tiba angin bertiup kencang dan dahan tempatnya duduk patah sehingga anak anak itu jatuh kedalam kolam yang ternyata penuh lumpur dan sangat dalam. Anak itu percaya bahwa ia pasti bisa menyelamatkan diri. Ia mencoba mencari tempat berpegang agar bisa keluar dari lumpur tersebut, tetapi usahanya sia-sia. Akhirnya ia berpegang pada rambutnya sendiri, tetapi semakin ia mencoba bergerak badannya semakin masuk ke dalam lumpur. Sampai rambut di kepalanya habis ditarik sebagai tempat berpegang. Ia tetap tidak bisa keluar dari lumpur malahan semakin tenggelam.
Pada saat lumpur sudah menutupi kepalanya, barulah dia sadar bahwa usahanya akan tetap sia-sia. Tidak akan mampu menyelamatkan dirinya. Tiba-tiba tangannya menyentuh ranting yang sengaja di ulurkan kakek yang kebetulan lewat. Kakek tersebut berteriak agar anak tersebut berpegang pada tongkat tersebut, kemudian sang kakek menariknya dari kolam lumpur tersebut.
Cerita singkat di atas menggambarkan manusia berdosa yang tidak akan bisa menyelamatkan dirinya sendiri tanpa kasih Allah. Apa pun yang akan dia lakukan akan sia-sia jika Allah tidak menolongnya. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan oleh Dia” (Yoh. 3:16-17).
Pengampunan, keselamatan dan hidup yang kekal di dalam Yesus Kristus itulah Injil atau Berita Sukacita bagi orang yang percaya kepada-Nya. Sungguh kita bersukacita karena apa yang Allah sediakan buat kita asalkan kita percaya kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar