Ada seorang anak kecil kelas 4 SD yang selalu mengucap syukur dalam keadaan apapun. Ia tinggal di suatu desa Milaor, Camarines Sur,di Negara Filipina. Setiap hari untuk sampai ke sekolahnya ia harus berjalan kaki melintasi daerah yang tanahnya berbatu dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang. Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, Andoy selalu mampir sebentar ke Gereja untuk berdoa. Tindakannya ini diamati oleh Pdt. Agaton. Karena merasa terharu dengan sikap Andoy yang lugu dan beriman tersebut. Suatu hari ketika Andoy hendak masuk ke Gereja Pdt. Agaton menyapanya.
Yesus sebagai Doraemon
Minggu pagi tadi saya sempat menonton kartun asal jepang yaitu Doraemon. Sebuah kartun serial anak-anak di TV, yang sangat digemari oleh banyak anak-anak, bahkan tak sedikit pula orang dewasa yg menyukainya. Doraemon, seekor robot kucing, dengan kantong ajaibnya yang mempunyai sahabat bernama Nobita, Nobita seorang anak yg manja, malas belajar dan dengil. Namun, Doraemon sangat menyayangi Nobita lebih dari apapun.
Meminjam Uang Ayah
Seorang pria pulang kantor terlambat, dalam keadaan lelah dan
penat, saat menemukan anak lelakinya yang berumur 5 tahun menyambutnya
di depan pintu.
“Ayah, boleh aku tanyakan satu hal?”
“Tentu, ada apa?”
“Ayah, berapa rupiah ayah peroleh tiap jamnya?”
“Ayah, boleh aku tanyakan satu hal?”
“Tentu, ada apa?”
“Ayah, berapa rupiah ayah peroleh tiap jamnya?”
“Itu bukan urusanmu. Mengapa kau tanyakan soal itu?” kata si lelaki dengan marah.
“Saya cuma mau tahu. Tolong beritahu saya, berapa rupiah ayah peroleh dalam satu jam?” si kecil memohon.
“Saya cuma mau tahu. Tolong beritahu saya, berapa rupiah ayah peroleh dalam satu jam?” si kecil memohon.
Dia yang Takkan Pernah Tergantikan
Berikut ini cerita seorang Ayah yang mempunyai peran ganda dalam
mengasuh anak semenjak kehilangan istrinya yang berperan sebagai ibu
bagi anak-anaknya. Penuh penyesalan sekaligus emosi yang terdalam dari
rasa cinta antara Ayah dan Anaknya. Semoga peristiwa di bawah ini
membuat kita
belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki :
Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang
kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istri saya
sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih
karena sudah meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah
dan seorang anak yang masih begitu kecil. Begitulah yang kurasakan,
karena selama ini saya merasa bahwa saya telah gagal, tidak bisa
memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anak saya, dan gagal untuk menjadi
ayah dan ibu untuk anak saya.
Langganan:
Postingan (Atom)